Saturday, September 23, 2017

PM Inggris Theresa mencoba melakukan reboot Brexit, menawarkan masa transisi 2 tahun

 PM Inggris Theresa mencoba melakukan reboot Brexit, menawarkan masa transisi 2 tahun



AFBCASH INDONESIA -  Inggris siap untuk mematuhi peraturan Uni Eropa dan membayar ke kas blok tersebut selama dua tahun setelah meninggalkan Uni Eropa pada bulan Maret 2019, Perdana Menteri Theresa May mengatakan pada hari Jumat dalam sebuah pidato damai yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali perundingan keluar yang kandas.

Proposal tersebut mendapat sambutan positif, jika diredam, dari juru runding utama UE. Namun hal itu menimbulkan keresahan di kalangan politisi pro-Brexit Inggris, yang menuduh May menunda perceraian yang dicari oleh mayoritas pemilih Inggris.

Mei pergi ke Florence, Italia - tempat kelahiran Renaisans - dengan harapan melakukan reboot negosiasi dengan Uni Eropa yang telah terhenti karena masalah termasuk harga yang harus dibayar Inggris untuk pergi dan hak-hak warga negara Uni Eropa di Inggris.

Pidato Mei dimaksudkan untuk memulai prosesnya sebelum perundingan dilanjutkan minggu depan di Brussels. Tapi sementara itu kuat untuk pujian bagi UE dan untuk nilai-nilai bersama Eropa, beberapa rincian konkret masih jauh dari masalah Brussels.

Forex Indonesia -  Negosiator utama EU, Michel Barnier, mengatakan pidato tersebut menunjukkan "semangat konstruktif" namun "harus diterjemahkan ke dalam posisi negosiasi" untuk membuat kemajuan nyata.

Berdiri di depan latar belakang yang berbunyi "Shared History, Shared Challenges, Shared Future" di aula di gereja Renaissance, May mengatakan bahwa Inggris dan Uni Eropa berbagi "rasa tanggung jawab yang mendalam" untuk memastikan agar perpisahan mereka berjalan dengan lancar.

Dia mendesak Uni Eropa untuk menjadi "kreatif" dan membentuk hubungan ekonomi baru yang tidak didasarkan pada model perdagangan saat ini. Dia menolak kesepakatan perdagangan bebas seperti yang dilanda Kanada dengan anggota blok dan keanggotaan bergaya Norwegia di pasar tunggal UE. Dia malah memilih "kemitraan ekonomi ambisius yang menghormati kebebasan dan prinsip Uni Eropa, dan keinginan orang-orang Inggris."

Mei mengusulkan masa transisi "sekitar dua tahun" setelah Inggris meninggalkan Uni Eropa untuk kedua belah pihak untuk mengatasi masalah dalam kesepakatan akhir Brexit.

"Orang dan bisnis - baik di Inggris maupun di UE - akan mendapatkan keuntungan dari suatu periode untuk menyesuaikan diri dengan pengaturan baru dengan cara yang halus dan tertib," katanya.

Mei juga mengisyaratkan kesediaan untuk membayar tagihan Brexit karena telah pergi, dengan mengatakan bahwa Inggris "akan menghormati komitmen yang telah kita buat."
Location: Indonesia